Senin, 07 Juli 2008

Formalin

Apa itu Formalin ?
¬Formalin adalah nama dagang larutan formaldehid dalam air dengan kadar 30-40 persen. Di pasaran, formalin dapat diperoleh dalam bentuk sudah diencerkan, yaitu dengan kadar formaldehidnya 40, 30, 20 dan 10 persen serta dalam bentuk tablet yang beratnya masing-masing sekitar 5 gram.
¬Formalin adalah larutan yang tidak berwarna dan baunya sangat menusuk. Di dalam formalin terkandung sekitar 37% formaldehid dalam air. Biasanya ditambahkan metanol hingga 15% sebagai pengawet.

Penggunaan formalin

¬Pembunuh kuman sehingga dimanfaatkan untuk pembersih : lantai, kapal, gudang, dan pakaian.
¬Pembasmi lalat dan berbagai serangga lain.
¬Bahan pada pembuatan sutra buatan, zat pewarna, cermin kaca, dan bahan peledak.
¬Dalam dunia fotografi biasanya digunakan untuk pengeras lapisan gelatin dan kertas.
¬Bahan pembuatan pupuk dalam bentuk urea.
¬Bahan untuk pembuatan produk parfum.
¬Bahan pengawet produk kosmetika dan pengeras kuku.
¬Pencegah korosi untuk sumur minyak.
¬Bahan untuk insulasi busa.
¬Bahan perekat untuk produk kayu lapis (plywood).
¬Cairan pembalsam ( pengawet mayat ).
¬Dalam konsentrasi yang sangat kecil ( < 1% ) digunakan sebagai pengawet untuk berbagai barang konsumen seperti pembersih rumah tangga, cairan pemcuci piring, pelembut, perawat sepatu, sampo mobil, lilin dan pembersih karpet.

Penggunaan formalin yang salah
¬Penggunaan formalin yang salahPenggunaan formalin yang salah adalah hal yang sangat disesalkan. Melalui sejumlah survey dan pemeriksaan laboratorium,ditemukan sejumlah produk pangan yang menggunakan formalin sebagai pengawet.
¬Praktek yang salah seperti ini dilakukan produsen atau pengelola pangan yang tidak bertanggung jawab. Beberapa contoh produk yang sering mengandung formalin misalnya ikan segar, ayam potong, mie basah dan tahu yang beredar di pasaran. Yang perlu diingat, tidak semua produk pangan mengandung formalin.

Ciri - ciri produk pangan yang mengandung formalin
¬Tahu yang bentuknya sangat bagus, kenyal, tidak mudah hancur, awet beberapa hari dan tidak mudah busuk.
¬Mie basah yang awet beberapa hari dan tidak mudah basi dibandingkan dengan yang tidak mengandung formalin.
¬Ayam potong yang berwarna putih bersih, awet dan tidak mudah busuk.
¬Ikan basah yang warnanya putih bersih, kenyal, insangnya berwarna merah tua bukan merah segar, awet sampai beberapa hari dan tidak mudah busuk.

Tips memilih tahu

Tahu yang mengandung formalin dapat ditandai dengan :
¬Semakin tinggi kandungan formalin, maka tercium bau obat yang semakin menyengat; sedangkan tahu tidak berformalin akan tercium bau protein kedelai yang khas;
¬Tahu yang berformalin mempunyai sifat membal (jika ditekan terasa sangat kenyal), sedangkan tahu tak berformalin jika ditekan akan hancur;
¬Tahu berformalin akan tahan lama, sedangkan yang tak berformalin paling hanya tahan satu dua hari.
¬Tahu yang memakai pewarna buatan dapat ditandai dengan cara melihat penampakannya. Jika tahu memakai pewarna buatan, warnanya sangat homogen/seragam dan penampakan mengilap. Sedangkan jika memakai pewarna kunyit, warnanya cenderung lebih buram (tidak cerah). Jika kita potong tahunya, maka akan kelihatan bagian dalamnya warnanya tidak homogen/seragam. Bahkan, ada sebagian masih berwarna putih.*

refensi:

¬Situs Depkes (www.depkes.go.id)
¬Situs BPOM à Sentra Informasi Keracunan Nasional (www.pom.go.id)
¬www.waspada.co.id
¬& berbagai sumber lainnya

Tidak ada komentar: